March 11, 2012

Bersenang-senang dengan Facebook

A. Pendahuluan
Teknologi komunikasi dan informasi baik di dunia maupun di Indonesia telah berkembang dengan pesat sekali. Sebuah hal yang menurut saya sudah biasa dipergunakan sehari-hari di belahan dunia mana pun serta di bidang apa pun dengan tujuan tertentu. Perkembangan komunikasi dan informasi tersebut memunculkan globalisasi yang telah menghilangkan batas antara Negara atau teritori dalam hal informasi dan komunikasi. Hal ini dibuktikan dengan munculnya inovasi facebook sebagai sarana jejaring sosial untuk bisa saling berkomunikasi satu sama lain tanpa terpengaruh oleh faktor geografis. Jejaring sosial ini banyak sekali kegunaannya, mulai dari mencari teman lama atau baru, sarana berkomunikasi, sarana untuk bisa menghasilkan profit, komunitas dan lain-lain. Tetapi ada satu hal yang perlu diperhatikan dan menjadi nilai plus dari penggunaan facebook ini, yaitu penggunaan facebook sebagai media untuk bisa melakukan pembelajaran. Salah satunya adalah penggunaan facebook sebagai sarana komunikasi dan proses pembelajaran antara mahasiswa dengan dosen pengampu pada mata kuliah Difusi Inovasi pendidikan di jurusan Teknologi Pendidikan UNJ.
Penggunaan facebook dalam mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan berbentuk grup yang anggotanya terbatas (closed group) dilakukan oleh mahasiswa TP UNJ dari berbagai angkatan yang mengambil mata kuliah ini di semester 4 (096), dengan total 31 mahasiswa. Sebagai suatu media penunjang selama perkuliahan, grup ini memiliki tujuan agar mahasiswa terus saling berkomunikasi mengenai materi-materi pada mata kuliah tersebut, sehingga kapan pun dan dimana pun bisa mengakses informasi-informasi terkini dalam group Facebook dengan ketentuan selama para mahasiswa memiliki koneksi internet. Sistem perkuliahan ini sudah berjalan selama 3 minggu dengan banyaknya diskusi-diskusi yang terus hadir setiap harinya sehingga menuntut kreativitas dari mahasiswa dalam memberikan pendapat dan jawaban.
Salah satu topik diskusi dalam grup tersebut adalah munculnya pertanyaan apakah forum grup FB diskusi DIP merupakan inovasi? Kemudian pertanyaan selanjutnya adalah mengapa alasannya (berdasarkan teori rogers dan reigeluth)? Setelah itu muncul jawaban-jawaban dari mahasiswa yang terbatas pada “YES” atau “NO”, atau “YES & NO” beserta alasan yang beragam. Diskusi pada FB tersebut belum berakhir pada pertanyaan tersebut karena selanjutanya para mahasiswa diminta kembali untuk membuat survey kecil-kecilan terkait dengan topic diskusi sebelumnya mengenai grup FB DIP termasuk ke dalam inovasi atau bukan. Survey tersebut memiliki tiga pertanyaan utama dan dituntut dalam memvisualisasikan hasilnya ke dalam bentuk tabel, digram batang, dan diagram bulat. Ke tiga pertanyaan utama tersebut adalah sebagai berikut:
(1) hitung dan tabulasi berapa jumlah yang "ngoceh" (menjawab) serta berapa yang "bengong" (tdk menjawab)
(2) hitung dan tabulasi dari yang "nerocos" itu, berapa yang memilih "YES", "NO", dan "YES & NO".
(3) kategorisasi/klasifikasi serta hitung frekwensinya. Misalnya yg memilih "YES", apa saja alasan, dan hitung yang alasan yang sama.
Survey kecil-kecilan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sikap para responden (mahasiswa) dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di forum grup FB DIP selama 3 minggu ini. Selain itu survey ini bermanfaat bagi mahasiswa dalam melatih kemampuan menganalisa serta secara tidak langsung mengamati jawaban-jawaban yang beragam dalam diskusi sebelumnya. Kemudian bagi dosen pengampu survey ini bermanfaat dalam melakukan tindak lanjut dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.

B. Hasil Survey
gambar 1

Berdasarkan data diatas, mahasiswa yang berpartisipasi dalam memberikan jawaban berjumlah 29 orang atau sekitar 94%. Sedangkan yang tidak berpartisipasi dalam menjawab terdapat 2 orang atau sekitar 6%.

gambar 2

Berdasarkan data di atas, mahasiswa cenderung memberikan jawaban “YES & NO” terhadap diskusi tersebut yang berjumlah 16 orang. Disusul dengan jawaban “YES” sebanyak 12 orang dan jawaban “NO” sebanyak 1 orang.



gambar 3

 Berdasarkan data klasifikasi di atas terdapat tiga jenis jawaban “YES” dan dua jenis jawaban “NO”. klasifikasi nya adalah sebagai berikut:
a)    YES 1 --> FB DIP adalah inovasi merupakan hal yang baru
b)    YES 2 --> FB DIP adalah inovasi merupakan berkelanjutan dan utk mencapai tujuan
c)    YES 3 --> FB DIP adalah inovasi, terjadi perubahan menyeluruh
d)    NO 1 --> FB DIP bukan inovasi, karena sifatnya tidak berkelanjutan hanya sementara dan tidak menyeluruh
e)    NO 2 --> FB DIP bukan inovasi, karena merupakan blended learning dan sudah pernah dirasakan sebelumnya
C. Pembahasan
Rogers memberikan pernyataan bahwa inovasi adalah “an idea, practice, or object perceived as new by the individual.” (suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu). Definisi ini sangat erat terhadap kata perceived karena mungkin suatu ide, praktek atau benda akan dianggap sebagai inovasi bagi sebagian orang tetapi bagi sebagian lainnya tidak. tergantung apa yang dirasakan oleh individu terhadap ide, praktek atau benda tersebut. Sedangkan Reigeluth berpendapat bahwa inovasi adalah proses perubahan secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, hal ini dilakukan untuk memperbaiki sistem yang telah ada sebelumnya dengan memperhatikan berbagai aspek agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Keterkaitan hasil diskusi dengan survey yang dilakukan dengan data yang diambil pada tanggal 12 Maret 2012 pukul 00.00 bahwa responden menjawab pertanyaan diskusi mengacu definisi menurut ke dua ahli tersebut, namun ada beberapa responden juga yang menjawab berdasarkan apa yang telah dia alami. Kemudian data-data yang telah didapat penulis menjelaskan bahwa mayoritas jawaban yang memilih “yes & no” adalah yang terbanyak dengan presentasi 52% dibanding dengan pilihan jawaban “yes” dengan 39% atau “no” dengan sebanyak 3%. Hal ini disebabkan oleh alasan-alasan yang muncul dari para responden dengan keterangan sebagai berikut.
  • Alasan yang paling banyak dengan menjawab yes sebagai inovasi adalah karena  grup FB DIP hal yang baru dirasakan.
  • Alasan yang paling banyak menjawab no adalah karena sifatnya tidak berkelanjutan hanya sementara dan tidak menyeluruh
  • Ada pula yang menajawab no dengan alasan karena merupakan blended learning dan sudah pernah dirasakan sebelumnya

D. Kesimpulan
          Hasil survey yang didapatkan dari diskusi menggambarkan bahwa sebagian besar responden menganggap grup FB DIP bisa merupakan inovasi dan bisa pula bukan sebagai inovasi. Hal ini disebabkan karena pengalaman mahasiswa yang berbeda satu sama lain dan perbedaan persepsi antara dua kata dari Reigeluth mengenai menyeluruh dan berkelanjutan.
          Penyamaan persepsi terhadap hasil diskusi perlu diberikan oleh dosen pengampu agar tidak terjadi perbedaan pemikiran di kalangan responden. Hal ini bisa diberikan melalui statement penutup oleh dosen pengampu di akhir diskusi grup FB DIP setiap kali ada topik yang dibahas.

Referensi:
Miarso, Yusufhadi Prof. Dr. M.Sc., 2009, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan: Teknologi Komunikasi dan Informasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group