Latar belakang
Dunia pendidikan Indonesia telah berkembang pesat selama ini, banyak inovasi-inovasi yang telah diciptakan agar mampu menyelesaikan masalah pembelajaran yang terjadi hampir di setiap instansi-instansi pendidikan Indonesia seperti sekolah. Namun, Inovasi-inovasi pada bidang pendidikan yang diciptakan pada sekolah tidak lah cukup untuk memuaskan pencapaian hasil belajar yang tinggi dan produk yang berkualitas. Oleh karena itu bukan hanya pada lembaga pendidikan formal seperti sekolah, tetapi juga lembaga nonformal pun banyak melakukan inovasi-inovasi pendidikan dengan tujuan utamanya adalah penyelesaian setiap masalah belajar yang ada pada diri peserta didik. Sebagai contoh adalah munculnya tempat bimbel, tempat kursus keahlian, kegiatan home schooling, dll. Pada umumnya tempat-tempat belajar ini muncul dalam rangka memecahkan masalah seperti kurangnya pengetahuan yang tidak didapat disekolah, butuh waktu khusus dalam belajar, suasana belajar yang lebih privat, dan lain sebagainya.
Pada artikel ini, pembahasan dikhususkan pada inovasi yang dilakukan pada sebuah lembaga pendidikan nonformal bimbingan belajar Nurul Fikri Mampang. Nurul Fikri adalah sebuah lembaga pendidikan nonformal berbentuk tempat bimbingan belajar yang melakukan aktivitas pembelajarannya di luar waktu sekolah. Tempat bimbel ini (bimbingan belajar) memiliki enam ruangan kelas dengan pilihan hari dan jam belajar yang telah disediakan, sebagai contoh setiap siswa wajib mengikuti jam belajar selama dua jam dan dua hari dalam satu minggu di luar jam sekolah. Kemudian arti dari “di luar jam sekolah” di sini adalah ketika siswa telah pulang sekolah pada hari kerja dan ataupun pada hari libur sekolah yaitu pada hari sabtu dan minggu. Bagi siwa seiring berjalannya waktu kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tempat bimbel ini masih terasa kurang, siswa masih merasa membutuhkan jam lebih selain belajar di kelas tempat bimbel dan konsultasi dengan pengajar. Oleh karena itu pada tahun 2003 beberapa siswa dari tempat bimbel tersebut pada awalnya melakukan kegiatan belajar kelompok yang dilakukan dengan cara menginap setelah waktu bimbel telah habis.
Kegiatan belajar kelompok yang bertujuan untuk bisa mendapatkan kursi serta jurusan favorit di Perguruan Tinggi Negeri Indonesia ini rupanya mendapat respon positif oleh Nurul Fikri, sehingga Nurul Fikri memberikan tempat khusus dalam melaksanakan kegiatan belajar siswa tersebut yang awalnya bertempat di mushola kini berupa secretariat dan ruang kelas. Tahun ke tahun rupanya kegiatan belajar ini menjadi begitu besar dan mempunyai banyak anggota setiap tahunnya, kelompok belajar yang tadinya terdiri dari beberapa orang ini bernama Mabit Nurul Fikri.
Pembahasan
Profil Mabit Nurul Fikri
Mabit Nurul Fikri (disingkat Mabit NF) merupakan organisasi atau lembaga dakwah lewat jalur pendidikan di bawah pengawasan BKB Nurul Fikri. Mabit NF berasaskan dakwah, amal jamai, pendidikan, ukhuwah, dan riset yang disingkat dengan DAPUR, berdasarkan syariat Islam, dan berpegang kepada Alquran dan Sunnah. Tujuan dari Mabit NF adalah menyiarkan dakwah Islam lewat jalur pendidikan dan membangun sumber daya muslim sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan zaman. Jika asas-asas ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, insya Allah kita dapat mencetak generasi yang berilmu dan berakhlak tinggi serta menjadikan para mabiters menjadi aktivis-aktivis kampus yang berilmu dan berakhlak.
Sasaran kegiatan Mabit Nurul Fikri adalah siswa/i BKB Nurul Fikri PPLS, Reguler dan Ronin baik program IPA/IPS. Setelah itu anggota Mabit NF dipanggil dengan sebutan Mabiters, anggota ini wajib megikuti kegiatan akademik tiap pelajaran yang khusus diujikan ketika ujian Perguruan Tinggi Negeri. Pelajaran-pelajaran tersebut diberi nama departemen, kemudian Mabiters akan belajar di setiap departemen-departemen tersebut selama lima pekan penuh. Kegiatan belajar ini dilakukan pada hari sabtu dan minggu yang terbagi atas sesi 1 (19:00—21:00), sesi 2 (01:00—04:00), sesi 3 pada hari minggu (19:00—21:00). Bagi para anggota pria diwajibkan menginap ketika mengikuti sesi 1 dan sesi 2. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dengan dukungan dari para alumni sebagai pengajar yang sedang melanjutkan studi di PTN ternama Indonesia, antara lain UI, ITB, IPB, UIN, UNJ, STAN, PNJ, UGM, UNPAD, ITS, UNS, dll.
Visi
Menyiarkan dakwah Islam lewat jalur pendidikan dan membangun sumber daya muslim sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan zaman, serta menciptakan lembaga pendidikan berbasis dakwah islamiyah yang mempunyai Akses masuk yang besar untuk semua muslim yang berumur tertentu, Kualitas lulusan yang terbaik dan pengajar yang profesional, dan Efisien dalam keuangan.
Misi
1)Membangun dan menjaga ukhuwah islamiyah sesama mabiters dan mabiters terhadap pengajar Nurul Fikri dan Mabit.
2)Melatih para pengajar untuk menjadi pengajar yang profesional.
3)Menambah kualitas kegiatan Mabit Nurul Fikri dengan menonjolkan unsur syiar sebagai sarana dakwah di setiap kegiatannya.
4)Menyusun alur kegiatan akademis sebaik-baik mungkin yang disesuaikan dengan bermacam-macam tes masuk perguruan tinggi.
Kegiatan
Departemen
Berdasarkan gambar dari Rogers yang menunjukkan alur dari bagaimana inovasi diciptakan muncul adalah ketika terdapatnya kebutuhan dan masalah, kemudian mulai dilakukan peneletian dan rencana pengimplentasian, setelah itu inovasi dikembangkan serta diimplementasikan, lalu masuk pada tahap komersialisasi dari inovasi tersebut, dan yang pada akhirnya terdapat tahapan pendifusian dan adopsi, serta diakhiri dengan konsekuensi yang muncul.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Mabit NF muncul ketika ada kebutuhan dan permasalahan dalam pembelajaran, berikut ini adalah uraian kebutuhan dan masalah yang terjadi:
- Pada awalnya, waku yang didapatkan ketika bimbel dirasa kurang.
- Materi yang didapatkan dari bimbel kurang lengkap
- Terdapat gap antara pengajar bimbel NF dengan siswa
- SDM muslim yang sesuai dengan moral berdasarkan Alquran masih kurang banyak
- Metode pengajaran di tempat bimbel yang hanya terpaku di dalam kelas saja
Setelah itu ketika permasalahan muncul mulai lah beberapa siswa yang dianggap sebagai founding fathers tersebut meneliti dan merencanakan wujud inovasi mulai dari referensi kurikulum yang digunakan, bekerja sama dengan NF, dan mewujudkan produk inovasi yang selanjutnya dikembangkan lebih lanjut dengan memperhatikan aspek-aspek yang menunjang kegiatan selanjutnya. Setelah dimulainya tahun ajaran baru maka produk inovasi ini dikomersialisasikan di NF dan sekolah-sekolah untuk mendapatkan anggota (peserta didik). Ketika tahap tersebut telah dilakukan, tahap berikutnya adalah ketika proses penyebaran dan pengadopsian inovasi. Tahap konsekuensi adalah ketika calon anggota memutuskan dalam mengadopsi (masuk ke dalam kegiatan tersebut) atau menolaknya dengan tidak mengikuti kegiatan tersebut.
Kesimpulan
Organisasi Mabit NF yang bergerak pada bidang pendidikan merupakan suatu inovasi dengan menggunakan metode berbeda yang memiliki tujuan dalam kesuksesan di bidang pendidikan serta beragama. Kegiatan yang dilakukan berhasil terbukti dengan banyaknya alumni mabit yang mampu berkuliah di PTN yang tersebar di Indonesia dan setiap tahunnya hingga 2012 kini mampu terus bertambah dalam segi kuantitas anggotanya. Tahapan-tahapan bagaimana inovasi muncul pun sebenarnya telah dilalui oleh Mabit NF ini.
Referensi:
http://mabitnurulfikri.com/home/profile/22-profil-mabit